Lokakarya Perdana CGP Angkatan IV



Membersamai Guru Penggerak dalam Lokakarya perdana, menjadi pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya. 
Dimulai dengan persyaratan pra kegiatan bahwa semua SDM yang terlibat dalam kegiatan Lokakarya harus menjalani SWAB Antigen dan menunjukkan hasil test "Negatif". Swab merupakan hal pertama yang saya jalani, rasa khawatir dan takut menjadi pemanis dari test SWAB tersebut, Alhamdulillah saya dapat melewati masa-masa itu.
Kegiatan dimulai dengan Pembukaan yang dilaksanakan oleh Panitia yaitu dari LP4TK Matematika Jogjakarta dilanjutkan sambutan-sambutan dr Penanggung jawab kegiatan, Kepala KCD IV Grobogan dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan.
Dalam pembukaan tersebut, penulis mendapat peran sebagai Pembaca Doa. Pembacaan Do'a bisa jadi merupakan hal biasa bagi seseorang namun bagi saya, itu merupakan hal yang luar biasa, karena sepanjang karir saya menjadi orang dewasa, hal tersebut belum pernah saya lakukan. Alhamdulillah dengan support dari rekan PP yang lain akhirnya saya dapat melaksanakan tugas tersebut dengan baik.
Pembukaan kegiatan berlangsung sampai dengan pukul 10.15 wib, lalu dilanjutkan dengan "Coffe break" lalu peserta dibagi menjadi 4 kelas dan dipersilahkan menuju ke kelas masing-masing sesuai yang telah ditentukan.

Kegiatan awal dikelas adalah perkenalan, yaitu perkenalan PP, GP dan KS yang mendampingi. 
Pada saat perkenalan ada peristiwa yang menurut saya mengharu biru, dimana ada seorang GP yang berasal dari Instansi Kelompok Bermain yang merasa Minder sehingga kurang percaya diri untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Melihat dari matanya yang berkaca-kaca, saya bisa mengetahui bahwa hatinya sedang menahan beban yang tidak dapat diungkapkan, lalu saya menanyainya : dari sekian banyak KS dan GP adakah yang ibu kenal,?
dengan terbata-bata dia mengatakan bahwa ada yang dikenal, yaitu Gurunya ketika masih masa SMP, namun sekarang menjadi KS. Lalu KS yang ditunjuk tersebut saya persilahkan untuk maju ke depan. dengan penuh rasa takdzim ibu itu mencium tangan gurunya, tanpa mengeluarkan kata-kata. dengan penuh rasa sayang, KS itu memberi motivasi pada mantan muridnya tersebut.

Kejadian tersebut membuat saya berfikir dan berdo'a, semoga saya diberi kekuatan untuk selalu mengenang jasa-jasa guru saya dan akan dikenang oleh anak-anak didik saya. 

Sudah ah,,
biarkan gambar saja yang bercerita,,
hehe